Bila waktu telah memanggil.....Teman sejati hanyalah amal.....Bila waktu telah terhenti.....Teman sejati tinggallah sepi..... Ada yang terus mengintaiku, mengikuti gerak langkahku setiap saat, menungguku untuk sebuah pertemuan yang dinanti. Dia selalu mengawasiku setiap waktu. Jika aku berada di depan, maka dia pasti ada di belakangku. Jika aku berada di samping kanan, maka dia berada di samping kiriku. Jika aku di atas , dia pasti ada di bawah. Siapakah gerangan ? Dialah “Kematian”, “kematian” banyak hal yang melintasi pikiranku saat aku menyebutnya. Semua pasti akan mati, semua pasti akan mengalami sekarat, dan semua yang hidup pasti akan bertemu dengannya tak dapat kusanggah. Saat menjelang kematian dalam kehidupan manusia terdahulu adalah saat yang pasti aku lalui juga. Demi Alloh, dia pasti akan datang kepadaku. Demi Alloh dia pasti akan menegukku. Sama seperti raja-raja di istana megah itu, seperti pemimpin – pemimpin bangsa di masa lalu. Seperti orang-orang kaya yang setiap harinya kelihatan “bahagia” (jika mereka mati, masihkah “bahagia”?), atau mereka yang fakir yang setiap harinya bergumul dalam penderitaan, atau orang-orang miskin yang terus meratapi segala kekurangannya, atau para hamba sahaya yang tiada sekejappun orang memandangnya. Mereka semua telah merasakan kematian. Mereka semua telah bertemu dengan kematian. Bila mati, bila manusia mati,maka sudah tak ada lagi yang bisa dibangga-banggakan. Seorang yang cerdik sekalipun, kecerdikannya tak akan bisa melarikan dirinya dari peristiwa kematian. Bila mati, maka semua strategi para ilmuan dan tokoh jenius itu pasti akan patah. Bila mati, semua kekuatan orang-orang yang berkuasa itu akan binasa. Bila mati, bangunan yang tinggi menjulang, istana-istana megah dunia, atau gedung pencakar langit yang kokoh akan runtuh seketika. Kematian juga yang telah meruntuhkan bangunan orang-orang kaya itu. Suatu kali aku bertanya pada diriku sendiri, bila mati, bagaimana bila aku mati ? Ah … selama ini aku memang tidak tahu kapan dia akan datang bertamu, karena dia tidak pernah membuat janji sebelumnya denganku. Namun, bagaimana kalau dia tanpa diduga tiba-riba datang kepadaku ? Menegukku, membuatku sekarat ? Bagaimana ? Bila mati, bila aku mati, itu berarti aku harus rela ditinggal sendiri. Ibu, bapak, saudara –saudaraku, mereka semua pergi. Sahabat-sahabat dekat yang selama ini menjadi tempat curahan hati, tetangga-tetangga yang suka mengantarkan makanannya kepadaku, mereka hanya berlalu dan pergi meninggalkanku. Apalagi hasil jerih payahku mengais rezeki hari demi hari sekepingpun tak dapat menolongku lagi. Apa yang terjadi ? Saat itu aku pasti akan sendirian, dalam gelap gulita diselimuti sepi, mencekam, mati. Bila mati, yang ada dalam gambaranku adalah suatu peristiwa yang amat penting bagi yang hidup. Aku tidak tahu bagaimana rasanya bila nanti seolah olah ada sebuah gunung yang kokoh lagi menjulang tinggi berada di atas dadaku, menahanku, menghilangkan kesempatanku untuk menghirup udara dunia, mungkin jika bisa, itupun seakan-akan aku bernafas di sebuah lubang jarum. Bernafas di sebuah lubang jarum ? Pergulatan macam apa itu ? Atau seumpama aku sedang dipukuli dengan sebuah dahan pohon yang penuh duri lagi tajam, kemudian duri-duri itu menancap di semua urat-uratku. Lantas, lantas dahan tersebut ditarik, sehingga setiap urat dalam tubuhku juga ikut tertarik, menyisakan kepedihan dan sakit yang luar biasa. Demi Alloh, apakah nanti lebih perih dari yang sekedar aku bayangkan ? Bila mati, bila aku mati, maka akan ada sesuatu yang menampakkan wajahnya padaku. Dialah Izroil, Sang Malaikat Maut yang akan turun dari penjuru langit untuk menjemputku. Namun, apakah nanti dia akan menampakkan rupanya dengan wajah penuh keramahan dan kehangatan ataukah sebaliknya ? Bisa jadi nanti dia datang dengan wajah garang tanpa belas kasihan. Bagaimana nanti ? Ketika dadaku menyempit, nafasku tersengal-sengal, sampai ke tenggorokan, tubuhku kaku sulit digerakkan. Saat itulah dia menunaikan tugasnya, memisahkan ruh dan jasadku. Menuntaskan episode akhir dari sebuah perjalanan hidupku di dunia ini. Itu pasti akan terjadi, nanti, bila aku mati. Kemudian, bila mati, bila aku mati, orang-orang akan membaringkanku, memandikanku, menyolatiku, mengafani tubuhku yang kaku, menggotongku dan menimbunkanku di dalam sebuah ruang sempit, gelap, senyap dan sunyi. Detik-detik saat aku dibaringkan dalam liang kubur itulah yang akan menjadi awal babak baruku menuju fase berikutnya setelah kematian, yakni mengarungi alam kubur. Tak ada pagi, siang ataupun malam hari, karena semuanya sama jika sudah masuk ke dalam, terpendam berkalang tanah. Oh .. adakah tempat yang lebih jauh dari tempat itu ? Adakah ? Adakah tempat yang lebih sunyi ? Adakah ? Gelapkah, pasti tidak ada kegelapan yang lebih gelap dari tempat itu. Semua kelezatan yang pernah aku rasakan ketika aku hidup, mungkinkah akan berganti menjadi rasa pahit yang luar biasa ? Siapa yang akan peduli jika aku tercekam ketakutan ? Siapa ? Gelap… gelap… Adakah cahaya… adakah ? Siapa yang akan memberikan aku cahaya untuk menerangi kegelapanku di sana ? Siapa? Tiadakah aku punya sesuatu yang berarti? Apakah amalku, amalku yang sedikit tersisa nanti akan mampu menolongku, menemani dalam kesendirianku di sana ? Bila mati, bila aku mati, oh… aku ini memang bukan seorang ‘alim yang pasti airmatanya meleleh jika membayangkan malam pertama di dalam kubur, bukan pula seorang ahli hikmah yang mengeluhkan pedihnya dijerat kematian, atau seorang penyair yang menerjemahkan tangisannya dalam bait-bait kematian penggugah keharuan. Aku hanya manusia biasa, terlalu biasa untuk mengingat kematian. Aku masih tenggelam dalam carut marut dunia yang aslinya fana ini. Terlalu sedikit waktuku untuk mengingatnya, apakah memang waktunya yang sedikit ataukah dunia ini yang membuatku sedikit untuk mengingatnya ? Mati, bila mati, bila aku mati, saat ini aku memang belum mati. Tapi seharusnya aku tidak boleh takut mati. Karena, setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Semestinya aku harus mengingatnya setiap hari, berbenah diri, memelihara waktuku, usia kehidupanku sekarang dan melakukan persiapan yang baik untuk kedatangannya. Ah… dia memang tidak pernah membuat janji padaku sebelumnya. Namun, mungkin saja dia akan datang pada saat-saat dimana aku tidak menduga sama sekali. Dia masih memperhatikanku… Terus mengintaiku…… Mengawasi gerak-gerikku …… Menungguku…… Untuk sebuah waktu yang telah ditentukan……… “Ya Alloh, Yang Maha Mematikan, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang merupakan tempat hidupku, perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku. Dan jadikanlah kehidupanku sebagai penambah kebaikan bagiku serta jadikan “KEMATIANKU” sebagai istirahatku dari segala keburukan. “Allohumma a’inni ‘ala sakarootil mauuut…..Allohumma hawwin ‘alayya sakarootil mauuut…..Laa ilaha illalloh inna lilmauti la sakarooti…..” “Ya Alloh bantulah aku dalam menghadapi sakaratul mautYa Alloh, mudahkanlah sakaratul maut padaku.Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan AllohSesungguhnya kematian itu memiliki saat – saat sekarat” |
Saya akan memberika tentang kehidupan saya pribadi atau motivasi untuk kehidupan orang banyak.
Senin, 15 November 2010
Bila Ajal datang
Wanita Shalihah
MULIALAH wanita shalihah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah". (HR. Muslim). Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah Swt. memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran. Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah). Wanita shalihah itu murah senyum. Baginya, senyum adalah shadaqah. Namun, senyumnya tetap proporsional. Tidak setiap laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Wanita shalihah juga pintar dalam bergaul. Dengan pergaulan itu, ilmunya akan terus bertambah. Ia akan selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin baik dan akan berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain. Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Ia sadar bahwa semakin kurang iman seseorang, makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, makin buruk kualitas akhlaknya. Pada prinsipnya, wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri. Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia "polos" tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukkan hati orang-orang di sekitarnya. Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. seperti Aisyah. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak. Contoh pula Siti Khadijah, figur istri shalihah penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan Allah Swt. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah, hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah sendiri sudah meninggal. Bisa jadi wanita shalihah muncul dari sebab keturunan. Seorang pelajar yang baik akhlak dan tutur katanya, bisa jadi gambaran seorang ibu yang mendidiknya menjadi manusia berakhlak. Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses. Di sini, faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan, dan lain-lain. Apa yang tampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi. Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, "Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya." Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara. Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih. Selama ini, wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja, yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius. Wanita adalah tiang Negara. Bayangkanlah, jika tiang penopang bangunan itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan tanah. Tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang nilainya tidak seberapa. Kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh? Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita shalihah dengan mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah. Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta memelihara farji-nya, maka pesona wanita shalihah akan melekat pada diri kaum wanita kita. Wallahua'lam.*** |
Gambaran manusia setelah kiamat
Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah...terangkan kepadaku tentang makna firman Allah "ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok"". Lalu menangislah Rasulullah SAW. Cucuran air matanya membasahi pakaiannya. Engkau telah menanyakan sesuatu yang dahsyat. Umatku akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam 12 kelompok-kelompok tabiat. * Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa kaki dan tangan, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Mereka adalah orang-orang yang mengganggu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya". * Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah balasan bagi orang-orang yang bermalas-malasan melakukan sholat dan nerakalah tempatnya". * Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar menggunung yang dipenuhi ular dan kalajengking, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran orang-orang yang menahan zakat dan nerakalah tempatnya". * Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang berdusta dalam perkara jual beli dan nerakalah tempatnya". * Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bau busuk, lebih busuk dari bau bangkai. seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang melakukan maksiat (perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam) secara sembunyi karena takut terlihat orang tapi tidak takut dari pengawasan Allah dan nerakalah tempatnya". * Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terputus lehernya, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memberikan kesaksian palsu dan nerakalah tempatnya". * kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah dan dari mulutnya keluar darah dan nanah. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang tidak mau memberikan kesaksian dan nerakalah tempatnya". * Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk dan kedua kakinya berada diatas kepala, seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang suka melakukan zina dan terlanjur mati sebelum bertobat dan nerakalah tempatnya". * Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam dan matanya biru serta perutnya penuh api, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memakan harta dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim dan nerakalah tempatnya". * Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan sakit kusta dan sopak, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang mendurhakai orang tuanya dfan nerakalah tempatnya". * Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta hati, buta mata. Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut dan paha. Dan dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang meminum khamr (yang memabukan/alkohol) dan nerakalah tempatnya". * Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah bercahaya, seperti bulan purnama. Melewati Shirath Al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin. Seraya terdengar suara dari sisiNya "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal sholeh kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan sholat dan mati setelah bertobat. Maka ganjaran mereka adalah Pengampunan, Rahmat, dan Ridho serta Surga dari ALLAH SWT". "Ya Alllah,,, masukanlah hambaMU ini ke dalam golongan orang-orang yang selalu beriman kepadaMu ya Allah,,, jauhkan panas api neraka dari kami ya Allah....." |
Kamis, 11 November 2010
Ibuku yang kusayangi
Bu, entah mengapa aku menuliskan ini. Aku tahu ibu mungkin tak akan pernah membacanya. Kalaupun ibu membacanya, aku tak yakin ibu akan bisa memahaminya. Entahlah, aku ingin saja. Ada desakan dari dalam. Keinginan, itu saja. Bukankah sesuatu kita lakukan tak perlu selalu ada penjelasannya. Iya kan bu?
Bu, saat ini aku terpuruk. Aku merasa bersalah sekali, berdosa. Merasa bukanlah apa-apa, atau siapa-siapa. Aku remuk bu. Dan entahlah, mengapa di saat seperti itu aku akan selalu ingat kau Bu. Aku rindu kau. Selalu saja, selalu begitu. Selalu jika aku ingat kau, aku tak kuasa untuk tidak menangis Bu. Sampai saat ini aku belum bisa memberi sesuatu untuk ibu, aku belum bisa menjadi sesuatu (meski kau tak pernah minta sesuatu dariku bu).
Bu, waktu semakin berjalan ya. Entah sudah berapa umur aku. Ibu dulu cuma bilang kalau kau lahir di tahun 1977, itupun ibu ragu. Itu berarti 33 tahun yang lalu . Ah ibu semakin menua sekarang, tapi ibu tak pernah mau berhenti menjadi ibu. Menjadi ibu adalah karunia terbesar yang diberikan Allah , mungkin itu pikiranmu bu.tapi sekarang aku sudah dewasa.
Bu, bagaimana kabar ibu sekarang, di saat aku jauh dari ibu aku justru selalu ingat ibu. Mungkin ini semua wajar, tapi tidak bagiku, ah akan sangat sulit menjelaskannya bu.
Bu, kadang aku rindu masa kecilku . Aku rindu saat ibu mengangkatku tinggi tiap kali ibu selesai memandikanku. Aku rindu saat ibu mengajakku bepergian, di sebuah angkutan umum, ibu begitu bangganya bercerita tentang aku pada penumpang. Ya memang tiap kali di angkutan umum bersama ibu, banyak penumpang yang sering tanya tentang aku. Aku memang mirip anak cina, putih dan sipit. Tapi ibu selalu bangga dengan itu. Ibu tak pernah berkeberatan apabila ada orang yang belum begitu ibu kenal memegangiku.
Bu, menjadi dewasa adalah menjadi seseorang yang harus berani bertanggung jawab. Dulu sewaktu kecil aku selalu meminta pembenaran dari ibu tiap kali melakukan sesuatu yang tidak biasa. Ah masih ingatkah ibu, dulu tiap kali aku ingin membatalkan puasa (setelah bandel di siang bolong ramadhan bermain dan berlarian bersama teman-teman yang membuatku kehausan) aku selalu meminta pertimbangan ibu. Lama waktu itu aku merajuk, sampai akhirnya ibu luluh dan berkata : ya sudahlah. Aku tak pernah berani untuk sembunyi-sembunyi membatalkan puasaku, karena ibu tak pernah mengajarkan seperti itu . Dan sekarang bu, aku harus memutuskan sendiri tindakanku. Lalu akupun harus mempertanggungjawabkan sendiri tindakanku itu. Sekarang aku harus bisa menjaga diriku sendiri bu. Berat, berat sekali bu. Aku harus bisa menopang kedua kakiku agar tidak tergelincir, menjaga mulutku agar tidak kebablasan. Menjaga semuanya bu.
Bu, apa yang ibu lakukan sekarang. Sudahkah ibu istirahat, sudahkah ibu sejenak mengistirahatkan kaki ibu. Ah kau memang tak pernah istirahat bu. Tiap kali kau merebahkan badan, ada saja yang menganggumu (termasuk aku), menanyakan hal-hal kecil, mengadu hal-hal kecil, meminta pertimbangan-pertimbangan. Kau memang muara segala hal bu. Semuanya akan menjadi ringan bila dilaporkan padamu. Kau selalu menenangkan . Entahlah, mungkin itu senjata yang diberikan Allah pada semua ibu di muka bumi. Kau tak perlu banyak berkata-kata, kau cukup memandang, dengan wajah teduhmu, dan subhanallah, semuanya terasa ringan kembali. Semuanya seolah bukanlah beban. Semua itu bu, semuanya, membuat aku bertambah sayang pada ibu.Aku mencintaimu bu, walau itu tak pernah terucap. Sama halnya kau tak pernah mengucap kata cinta pada anak-anakmu , tapi aku tahu kau mencintai kami bu. Kecintaanmu bahkan tak terwakili oleh kata cinta itu sendiri.
Akhirnya hanya itu yang mungkin bisa kuberikan bu. Semuanya menguap. Aku tergugu. Aku tak bisa berkata-kata lagi. Terlalu banyak kasih sayangmu yang coba aku ceritakan. Terlalu beragam senyummu yang coba aku terjemahkan. Semuanya terlalu sesak. Tak akan muat dalam lembaran kertas.
Maafkan anakmu ini bu, karena bahkan sampai segede ini masih sering merepotkanmu.
Dan jika waktu bisa berputar ke belakang, sungguh bu, aku ingin kembali terlahir dari rahimmu.
Bu, saat ini aku terpuruk. Aku merasa bersalah sekali, berdosa. Merasa bukanlah apa-apa, atau siapa-siapa. Aku remuk bu. Dan entahlah, mengapa di saat seperti itu aku akan selalu ingat kau Bu. Aku rindu kau. Selalu saja, selalu begitu. Selalu jika aku ingat kau, aku tak kuasa untuk tidak menangis Bu. Sampai saat ini aku belum bisa memberi sesuatu untuk ibu, aku belum bisa menjadi sesuatu (meski kau tak pernah minta sesuatu dariku bu).
Bu, waktu semakin berjalan ya. Entah sudah berapa umur aku. Ibu dulu cuma bilang kalau kau lahir di tahun 1977, itupun ibu ragu. Itu berarti 33 tahun yang lalu . Ah ibu semakin menua sekarang, tapi ibu tak pernah mau berhenti menjadi ibu. Menjadi ibu adalah karunia terbesar yang diberikan Allah , mungkin itu pikiranmu bu.tapi sekarang aku sudah dewasa.
Bu, bagaimana kabar ibu sekarang, di saat aku jauh dari ibu aku justru selalu ingat ibu. Mungkin ini semua wajar, tapi tidak bagiku, ah akan sangat sulit menjelaskannya bu.
Bu, kadang aku rindu masa kecilku . Aku rindu saat ibu mengangkatku tinggi tiap kali ibu selesai memandikanku. Aku rindu saat ibu mengajakku bepergian, di sebuah angkutan umum, ibu begitu bangganya bercerita tentang aku pada penumpang. Ya memang tiap kali di angkutan umum bersama ibu, banyak penumpang yang sering tanya tentang aku. Aku memang mirip anak cina, putih dan sipit. Tapi ibu selalu bangga dengan itu. Ibu tak pernah berkeberatan apabila ada orang yang belum begitu ibu kenal memegangiku.
Bu, menjadi dewasa adalah menjadi seseorang yang harus berani bertanggung jawab. Dulu sewaktu kecil aku selalu meminta pembenaran dari ibu tiap kali melakukan sesuatu yang tidak biasa. Ah masih ingatkah ibu, dulu tiap kali aku ingin membatalkan puasa (setelah bandel di siang bolong ramadhan bermain dan berlarian bersama teman-teman yang membuatku kehausan) aku selalu meminta pertimbangan ibu. Lama waktu itu aku merajuk, sampai akhirnya ibu luluh dan berkata : ya sudahlah. Aku tak pernah berani untuk sembunyi-sembunyi membatalkan puasaku, karena ibu tak pernah mengajarkan seperti itu . Dan sekarang bu, aku harus memutuskan sendiri tindakanku. Lalu akupun harus mempertanggungjawabkan sendiri tindakanku itu. Sekarang aku harus bisa menjaga diriku sendiri bu. Berat, berat sekali bu. Aku harus bisa menopang kedua kakiku agar tidak tergelincir, menjaga mulutku agar tidak kebablasan. Menjaga semuanya bu.
Bu, apa yang ibu lakukan sekarang. Sudahkah ibu istirahat, sudahkah ibu sejenak mengistirahatkan kaki ibu. Ah kau memang tak pernah istirahat bu. Tiap kali kau merebahkan badan, ada saja yang menganggumu (termasuk aku), menanyakan hal-hal kecil, mengadu hal-hal kecil, meminta pertimbangan-pertimbangan. Kau memang muara segala hal bu. Semuanya akan menjadi ringan bila dilaporkan padamu. Kau selalu menenangkan . Entahlah, mungkin itu senjata yang diberikan Allah pada semua ibu di muka bumi. Kau tak perlu banyak berkata-kata, kau cukup memandang, dengan wajah teduhmu, dan subhanallah, semuanya terasa ringan kembali. Semuanya seolah bukanlah beban. Semua itu bu, semuanya, membuat aku bertambah sayang pada ibu.Aku mencintaimu bu, walau itu tak pernah terucap. Sama halnya kau tak pernah mengucap kata cinta pada anak-anakmu , tapi aku tahu kau mencintai kami bu. Kecintaanmu bahkan tak terwakili oleh kata cinta itu sendiri.
Akhirnya hanya itu yang mungkin bisa kuberikan bu. Semuanya menguap. Aku tergugu. Aku tak bisa berkata-kata lagi. Terlalu banyak kasih sayangmu yang coba aku ceritakan. Terlalu beragam senyummu yang coba aku terjemahkan. Semuanya terlalu sesak. Tak akan muat dalam lembaran kertas.
Maafkan anakmu ini bu, karena bahkan sampai segede ini masih sering merepotkanmu.
Dan jika waktu bisa berputar ke belakang, sungguh bu, aku ingin kembali terlahir dari rahimmu.
Rabu, 10 November 2010
Ospek, Universitas Riau Kepulauan ( Unrika )
Wajah bahagia dan senang dengan keberhasilan, mudah-mudahan jadi anak dan penerus bangsa yang lebih santun dan dihormati oleh semua elemen masyarakat.
Selamat berjuang untuk belajar, dan bersama kita bangun negri ini demi kesejahteraan bangsa...........
Jadilah para mahasiswa/wi yang mempunyai harga diri sebagai pelajar.........
GOOD LUCK.......................
Selamat berjuang untuk belajar, dan bersama kita bangun negri ini demi kesejahteraan bangsa...........
Jadilah para mahasiswa/wi yang mempunyai harga diri sebagai pelajar.........
GOOD LUCK.......................
Perlukah.....dan kenapa kita harus dendam
Dendam nyaris selalu disertai sakit hati. Dan itu sering menjadi dasar untuk melakukan sebuah pembalasan. Saat orang lain melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, tiba-tiba saja kita merasa mendapatkan ijin khusus dari Tuhan untuk melakukan pembalasan. Bahkan, tidak jarang kita memberikan `bonus’ nya sekalian. Jika anda menampar saya perlahan, maka sebagai bonusnya, tamparan balasan dari saya bisa sangat keras sekali. Kalau perlu, hingga membuat anda pingsan. Jika hari ini saya belum bisa membalas anda, maka semuanya itu akan berubah menjadi utang yang wajib untuk dibayarkan kepada anda dimasa depan. Jika tangan saya sendiri tidak mampu melakukannya, maka saya mengutus orang lain untuk mewakili terlunasinya utang-utang itu. Berikut bunganya sekalian. Bukan begitukah kita mendefinisikan sebuah dendam?
Secara garis besar, ada tiga komponen yang menghidupi dendam, yaitu: perbuatan orang lain kepada kita, rasa sakit hati, dan pembalasan. Mari kita tahas, satu demi satu. Pertama, perbuatan orang lain kepada kita. Dalam banyak situasi, kita tidak bisa mengendalikan perbuatan orang lain. Kita sama sekali tidak memiliki hak untuk menyuruh atau melarang orang lain untuk melakukan atau menghindari sebuah perbuatan. Paling banter, anda hanya bisa menghimbau. Misalnya dengan mengatakan; “Maaf Mas, kalau mau merokok jangan diruangan ber-AC seperti ini dong….” Apakah orang itu akan berhenti, atau pindah ketempat terbuka, atau memasabodohkan perkataan anda; itu diluar kuasa anda.
Bahkan, sekalipun anda seorang atasan; anda hanya bisa mengatakan; “Optimalkan jam kerjamu.” Atau “Lakukan kegiatan ekstra untuk perusahaan.” Atau “Jangan terlambat masuk kerja.” Anda bisa melakukannya sebatas itu. Sekalipun anda melakukan semuanya itu atas kewenangan anda dan demi kebaikan organisasi dan diri mereka sendiri, tetapi dimata mereka anda tidak lebih dari seorang atasan yang bawel. Anda tak perlu heran. Sebab, anda sama sekali tidak bisa mengontrol tindakan atau perbuatan orang lain. Dengan kata lain; anda sama sekali tidak memiliki kuasa untuk mempengaruhi ‘will’ seseorang. Mengapa? Karena, ‘kehendak’ adalah hak setiap manusia. Dan seperti yang kita tahu; ada orang yang mampu mengarahkan kehendaknya kepada hal-hal postif dan produktif, dan ada pula yang sebaliknya.
Kedua, rasa sakit hati. Mungkin anda bisa mengatakan ’sakit sekali hati ini’. Namun, bisakah anda menemukan dimanakah letaknya rasa sakit hati itu? Dibawa kerumahsakit pun tidak akan membantu anda menemukan letak rasa sakit itu. Mengapa? Karena sakit hati adanya diawang-awang. Yang bisa menjangkaunya hanyalah perasaan. Liver kita sehat walafiat. Tetapi, mengapa kita merasakan sakit begitu rupa? Karena kita membiarkan perasaan merengkuh rasa sakit itu. Dan membawanya masuk kedalam hati kita. Seandainya kita tidak mengijinkan perasaan menggapainya, maka kita tidak akan merasakannya.
Oleh karena itu, sakit hati sama sekali tidak berhubungan dengan tindakan orang lain; melainkan dengan diri kita sendiri. Jika kita tidak menginginkan rasa sakit hati itu, maka tindakan apapun yang dilakukan oleh orang lain tidak akan berhasil menjadikan kita sakit hati. Ada orang yang menghina anda sebegitu rupa; namun, anda tidak mengijinkan perasaan membawa sakit hati. Maka anda akan tenang- tenang saja. Ada orang yang menggosipkan tentang kekurangan- kekurangan anda. Dan tentu saja, gosip baru enak kalau ditambah dengan bumbu-bumbu, bukan? Sehingga, dilingkungan anda terbentuk opini yang sedemikian buruknya tentang anda. Anda sakit hati? Tidak, jika anda tidak mengijinkan sang perasaan melakukannya. Sekalipun tidak semua yang mereka katakan tentang anda itu benar. Artinya, ada bumbu tambahan yang dilebih-lebihkan. Jika anda benar-benar tidak seperti yang mereka katakan; maka itu tidak akan terlalu berpengaruh kepada baik atau buruknya diri anda. So what?
Ketiga, pembalasan. Anda boleh melakukan pembalasan dengan 3 syarat; kalau anda lebih kuat, kalau ingin membuat dendam baru, dan kalau anda kurang kerjaan. Kalau mereka lebih kuat dari anda, dan anda ngotot untuk melakukan pembalasan itu berarti anda bunuh diri. Jadi, melakukan pembalasan kepada pihak yang lebih kuat itu sama sekali bukanlah tindakan yang cerdas. Jika anda benar-benar cerdas, lebih baik lupakan saja itu yang namanya balas dendam. Buang jauh-jauh sifat dendam, dan anda akan hidup dengan tentram.
Mungkin anda bisa membalas dendam. Sehingga ketika dendam itu terbalaskan, hati anda sembuh dari sakit. Hey, harap diingat; pembalasan anda bisa menumbuhkan dendam lain dihati mereka. Kemudian mereka membalas lagi kepada anda, lalu anda kembali membalasnya. Maka jadilah dendam itu berputar-putar sampai tidak tahu kapan saatnya untuk berhenti. Sehingga, anak keturunan kita harus ikut menanggung dendam yang sama; meskipun mereka tidak tahu menahu apa penyebabnya. Maukah anda mengorbankan anak cucu untuk sebuah dendam yang anda buat dengan orang lain? Tidak. Baguslah itu. Jadi, mari kita lupakan dendam kesumat itu. Cukup sampai disitu saja.
Lagipula, anda bukanlah orang yang kekurangan pekerjaan. Ada seribu satu hal penting yang membutuhkan curahan perhatian kita. Dengan melakukan semuanya itu, hidup kita menjadi lebih berarti. Jika kita membuang-buang waktu, tenaga, dan perhatian hanya untuk mengurusi dendam; maka semua hal positif yang menanti kita untuk bertindak akan terbengkalai begitu rupa. Sehingga, hidup kita menjadi kurang bermakna. Jadi, bisakah kita mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa; ‘kita tidak memiliki waktu untuk membalas dendam’. Oleh karena itu, setiap perbuatan buruk orang lain kepada kita, tidak perlu dibalas dengan perbuatan buruk yang sama. Dengan begitu, selain kita bisa menjadi manusia yang pemaaf; kita akan terbebas dari sesuatu yang kita sebut sebagai ’sakit hati’ itu. Kita juga bisa melakukan banyak hal lain yang lebih berguna dalam hidup ini. Jadi, perlukan membawa-bawa dendam ini disepanjang hidup kita?
Secara garis besar, ada tiga komponen yang menghidupi dendam, yaitu: perbuatan orang lain kepada kita, rasa sakit hati, dan pembalasan. Mari kita tahas, satu demi satu. Pertama, perbuatan orang lain kepada kita. Dalam banyak situasi, kita tidak bisa mengendalikan perbuatan orang lain. Kita sama sekali tidak memiliki hak untuk menyuruh atau melarang orang lain untuk melakukan atau menghindari sebuah perbuatan. Paling banter, anda hanya bisa menghimbau. Misalnya dengan mengatakan; “Maaf Mas, kalau mau merokok jangan diruangan ber-AC seperti ini dong….” Apakah orang itu akan berhenti, atau pindah ketempat terbuka, atau memasabodohkan perkataan anda; itu diluar kuasa anda.
Bahkan, sekalipun anda seorang atasan; anda hanya bisa mengatakan; “Optimalkan jam kerjamu.” Atau “Lakukan kegiatan ekstra untuk perusahaan.” Atau “Jangan terlambat masuk kerja.” Anda bisa melakukannya sebatas itu. Sekalipun anda melakukan semuanya itu atas kewenangan anda dan demi kebaikan organisasi dan diri mereka sendiri, tetapi dimata mereka anda tidak lebih dari seorang atasan yang bawel. Anda tak perlu heran. Sebab, anda sama sekali tidak bisa mengontrol tindakan atau perbuatan orang lain. Dengan kata lain; anda sama sekali tidak memiliki kuasa untuk mempengaruhi ‘will’ seseorang. Mengapa? Karena, ‘kehendak’ adalah hak setiap manusia. Dan seperti yang kita tahu; ada orang yang mampu mengarahkan kehendaknya kepada hal-hal postif dan produktif, dan ada pula yang sebaliknya.
Kedua, rasa sakit hati. Mungkin anda bisa mengatakan ’sakit sekali hati ini’. Namun, bisakah anda menemukan dimanakah letaknya rasa sakit hati itu? Dibawa kerumahsakit pun tidak akan membantu anda menemukan letak rasa sakit itu. Mengapa? Karena sakit hati adanya diawang-awang. Yang bisa menjangkaunya hanyalah perasaan. Liver kita sehat walafiat. Tetapi, mengapa kita merasakan sakit begitu rupa? Karena kita membiarkan perasaan merengkuh rasa sakit itu. Dan membawanya masuk kedalam hati kita. Seandainya kita tidak mengijinkan perasaan menggapainya, maka kita tidak akan merasakannya.
Oleh karena itu, sakit hati sama sekali tidak berhubungan dengan tindakan orang lain; melainkan dengan diri kita sendiri. Jika kita tidak menginginkan rasa sakit hati itu, maka tindakan apapun yang dilakukan oleh orang lain tidak akan berhasil menjadikan kita sakit hati. Ada orang yang menghina anda sebegitu rupa; namun, anda tidak mengijinkan perasaan membawa sakit hati. Maka anda akan tenang- tenang saja. Ada orang yang menggosipkan tentang kekurangan- kekurangan anda. Dan tentu saja, gosip baru enak kalau ditambah dengan bumbu-bumbu, bukan? Sehingga, dilingkungan anda terbentuk opini yang sedemikian buruknya tentang anda. Anda sakit hati? Tidak, jika anda tidak mengijinkan sang perasaan melakukannya. Sekalipun tidak semua yang mereka katakan tentang anda itu benar. Artinya, ada bumbu tambahan yang dilebih-lebihkan. Jika anda benar-benar tidak seperti yang mereka katakan; maka itu tidak akan terlalu berpengaruh kepada baik atau buruknya diri anda. So what?
Ketiga, pembalasan. Anda boleh melakukan pembalasan dengan 3 syarat; kalau anda lebih kuat, kalau ingin membuat dendam baru, dan kalau anda kurang kerjaan. Kalau mereka lebih kuat dari anda, dan anda ngotot untuk melakukan pembalasan itu berarti anda bunuh diri. Jadi, melakukan pembalasan kepada pihak yang lebih kuat itu sama sekali bukanlah tindakan yang cerdas. Jika anda benar-benar cerdas, lebih baik lupakan saja itu yang namanya balas dendam. Buang jauh-jauh sifat dendam, dan anda akan hidup dengan tentram.
Mungkin anda bisa membalas dendam. Sehingga ketika dendam itu terbalaskan, hati anda sembuh dari sakit. Hey, harap diingat; pembalasan anda bisa menumbuhkan dendam lain dihati mereka. Kemudian mereka membalas lagi kepada anda, lalu anda kembali membalasnya. Maka jadilah dendam itu berputar-putar sampai tidak tahu kapan saatnya untuk berhenti. Sehingga, anak keturunan kita harus ikut menanggung dendam yang sama; meskipun mereka tidak tahu menahu apa penyebabnya. Maukah anda mengorbankan anak cucu untuk sebuah dendam yang anda buat dengan orang lain? Tidak. Baguslah itu. Jadi, mari kita lupakan dendam kesumat itu. Cukup sampai disitu saja.
Lagipula, anda bukanlah orang yang kekurangan pekerjaan. Ada seribu satu hal penting yang membutuhkan curahan perhatian kita. Dengan melakukan semuanya itu, hidup kita menjadi lebih berarti. Jika kita membuang-buang waktu, tenaga, dan perhatian hanya untuk mengurusi dendam; maka semua hal positif yang menanti kita untuk bertindak akan terbengkalai begitu rupa. Sehingga, hidup kita menjadi kurang bermakna. Jadi, bisakah kita mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa; ‘kita tidak memiliki waktu untuk membalas dendam’. Oleh karena itu, setiap perbuatan buruk orang lain kepada kita, tidak perlu dibalas dengan perbuatan buruk yang sama. Dengan begitu, selain kita bisa menjadi manusia yang pemaaf; kita akan terbebas dari sesuatu yang kita sebut sebagai ’sakit hati’ itu. Kita juga bisa melakukan banyak hal lain yang lebih berguna dalam hidup ini. Jadi, perlukan membawa-bawa dendam ini disepanjang hidup kita?
Senin, 18 Oktober 2010
Arti hidup dan syukur
Kita hidup hanya sementara,
Jadi kita tidak usah sombong dengan apa yang sudah kita miliki sekarang, dan kita juga jangan pernah merasa kekurangan dengan apa yang kita miliki sekarang.
Contoh, kita masih bersyukur masih bisa makan sehari dua kali bahkan ada yang lebih, dan mungkin anda juga orang yang sangat beruntung bisa menikmati akses Internet baik dari Hp atau pun Warnet - warnet yang berada di kota anda, untuk slalu dapat Mencari informasi terbaru, Coba sekali - kali anda memperhatikan orang - orang yang selalu berada di jalan - jalanan misalnya anak - anak pengamen lampu merah, jual - jual koran, Tukang becak dayung, pemulung, dan orang yang tinggal di sudut - sudut Kota. Jangan kan Akses Internet untuk makan aja mereka sulit, betapa minimnya pengetahuan mereka tentang dunia luar ataupun inovasi - inovasi terbaru di jaman moderen sekarang ini,
Jadi bagi anda yang serba kecukupan, bersyukur lah dengan apa yang anda miliki sekarang, dan jangan pula anda sombong dengan harta dan jabatan yang anda peroleh sekarang,
karena dengan anda bersyukur dengan apa yang anda miliki, Niscaya Insya Allah, Allah akan memberikan kelipatan dengan apa yang pernah anda miliki sekarang
Pernahkah anda memberikan sebagian apa yang anda miliki kepada orang yang tidak mampu?
Ingat hidup ini hanya sementara, Dan apa yang kita miliki sekarang hanyalah titipan Sang Ilahi,
tidak ada salahnya kita bersyukur dan memberikan sedikit apa yang kita miliki, kepada orang yang tidak mampu.
mungkin anda beranggapan kalau anda orang yang giat dan telaten sehingga anda bisa memiliki apa yang anda miliki sekarang, dan beranggapan kalau orang yang tidak mampu itu orang yang rendah,
Anda salah jika anda berfikiran seperti itu, semua itu kembali dengan kuasa Illahi, karena soal keberuntungan, mungkin anda termasuk orang yang beruntung, dan orang yang tidak mampu itu orang yang belum beruntung, walau pun Ia bekerja sekeras mungkin kalau rejzeki dan keberuntungan belum di pihak Dia untuk saat ini.
Jadi jangan pernah layas kepada orang yang berada di bawah anda, karena mereka lebih pintar ilmunya & lebih banyak pengalaman Alamnya dari pada anda, umur empat tahun aja mereka sudah dilatih mencari duit, dan umur lima tahun mereka sudah dapa menghasilkan uang sendiri untuk biaya hidup, sementara dengan anda yang sehariannya makan dan uang masih dari orang tua sendiri, bahkan tidak banyak dari anda yang baru menghasilkan uang sendiri.
Coba Anda bayangkan apa bila anda berada pada posisi mereka.! Berada pada perempatan jalan, menjadi seorang pemulung atau pengamen jalanan?
Mungkin anda belum sanggupkan? Jadi Anda jangan merasa pernah kekurangan dengan apa yang anda miliki sekarang, bersyukurlah atas pemberian Sang Illahi kepada anda, mungkin belum saat ini anda memperoleh apa yang anda ingin miliki sekarang, bersabarlah dan selalu berdoa agar di mudahkan jalan Anda.
Jadi kita tidak usah sombong dengan apa yang sudah kita miliki sekarang, dan kita juga jangan pernah merasa kekurangan dengan apa yang kita miliki sekarang.
Contoh, kita masih bersyukur masih bisa makan sehari dua kali bahkan ada yang lebih, dan mungkin anda juga orang yang sangat beruntung bisa menikmati akses Internet baik dari Hp atau pun Warnet - warnet yang berada di kota anda, untuk slalu dapat Mencari informasi terbaru, Coba sekali - kali anda memperhatikan orang - orang yang selalu berada di jalan - jalanan misalnya anak - anak pengamen lampu merah, jual - jual koran, Tukang becak dayung, pemulung, dan orang yang tinggal di sudut - sudut Kota. Jangan kan Akses Internet untuk makan aja mereka sulit, betapa minimnya pengetahuan mereka tentang dunia luar ataupun inovasi - inovasi terbaru di jaman moderen sekarang ini,
Jadi bagi anda yang serba kecukupan, bersyukur lah dengan apa yang anda miliki sekarang, dan jangan pula anda sombong dengan harta dan jabatan yang anda peroleh sekarang,
karena dengan anda bersyukur dengan apa yang anda miliki, Niscaya Insya Allah, Allah akan memberikan kelipatan dengan apa yang pernah anda miliki sekarang
Pernahkah anda memberikan sebagian apa yang anda miliki kepada orang yang tidak mampu?
Ingat hidup ini hanya sementara, Dan apa yang kita miliki sekarang hanyalah titipan Sang Ilahi,
tidak ada salahnya kita bersyukur dan memberikan sedikit apa yang kita miliki, kepada orang yang tidak mampu.
mungkin anda beranggapan kalau anda orang yang giat dan telaten sehingga anda bisa memiliki apa yang anda miliki sekarang, dan beranggapan kalau orang yang tidak mampu itu orang yang rendah,
Anda salah jika anda berfikiran seperti itu, semua itu kembali dengan kuasa Illahi, karena soal keberuntungan, mungkin anda termasuk orang yang beruntung, dan orang yang tidak mampu itu orang yang belum beruntung, walau pun Ia bekerja sekeras mungkin kalau rejzeki dan keberuntungan belum di pihak Dia untuk saat ini.
Jadi jangan pernah layas kepada orang yang berada di bawah anda, karena mereka lebih pintar ilmunya & lebih banyak pengalaman Alamnya dari pada anda, umur empat tahun aja mereka sudah dilatih mencari duit, dan umur lima tahun mereka sudah dapa menghasilkan uang sendiri untuk biaya hidup, sementara dengan anda yang sehariannya makan dan uang masih dari orang tua sendiri, bahkan tidak banyak dari anda yang baru menghasilkan uang sendiri.
Coba Anda bayangkan apa bila anda berada pada posisi mereka.! Berada pada perempatan jalan, menjadi seorang pemulung atau pengamen jalanan?
Mungkin anda belum sanggupkan? Jadi Anda jangan merasa pernah kekurangan dengan apa yang anda miliki sekarang, bersyukurlah atas pemberian Sang Illahi kepada anda, mungkin belum saat ini anda memperoleh apa yang anda ingin miliki sekarang, bersabarlah dan selalu berdoa agar di mudahkan jalan Anda.
Minggu, 17 Oktober 2010
Kehidupan Insan
cUrHaT… Eh SeLiNgkuH ???
Dalam dunia cinta, istilah selingkuh tak pernah terlepas di dalamnya. Salah satu sisi negatif dalam hubungan antara dua insan ini seringkali menjadi pemicu masalah yang bisa berbuntut ke arah perpisahan.
Tapi seringkali terlintas satu pertanyaan, bagaimana sebuah tindakan disebut sebagai selingkuh? Secara umum bisa dikatakan, selingkuh sudah mulai terjadi, ketika kita sudah terpikat dengan orang lain yang bukan pasangan kita dan sudah melakukan hal-hal untuk bisa semakin dekat dengannya.
Lalu bagaimana jika teman curhat kita kadang membuat pasangan cemburu? Apakah kedekatan itu bisa dimasukkan perselingkuhan? Sebenarnya untuk curhat lebih bukan ke urusan terpikat tapi karena biasanya rasa percaya dan nyaman yang membuat kita bisa mengeluarkan unek-unek kita.
Sementara ‘terpikat’ adalah menyukai seseorang, bukan saja hanya sebatas curhat namun mulai menyukai hal lain yang ada dalam diri seseorang. Tertarik dengan tampangnya, tertarik dengan suaranya dan tertarik dengan sikapnya.
Selingkuh juga bisa dikatakan mulai terjadi ketika ada seseorang yang lain mengambil peran dari pacar kita yang resmi. Berbagai hal yang seharusnya dilakukan bersama kekasih tiba-tiba saja beralih ke seseorang yang lain, apalagi jika mulai memikirkan seseorang yang memang bukan pasangan kita.
Curhat pun bisa menjadi salah satu tindakan selingkuh ketika kita mulai enggan bahkan tidak pernah bercerita dan curhat hal apapun tentang diri kita pada pacar. Suatu hal yang seharusnya bisa kita curhatkan ke pacar kita, tapi kita lebih memilih ke orang lain. Menjadikan pacar kita menjadi pihak yang tidak tahu apa-apa tentang kita dibandingkan dengan orang yang lain.
Disinilah selingkuh mulai terjadi, yaitu saat kita membiarkan bahkan dengan senang hati seseorang yang lain mengambil segala peran dan kedudukan pasangan resmi kita.
Sampai manakah tahap perselingkuhan Anda?
sELiNgkuH… HobiKaH ???
sELiNgkuH koK hoBi ???
Haree genee… jadi atau cari pacar yang setia emang rada-rada susah. Diamana-mana kayaknya kita bisa ngeliat teman-teman (atau malah kita sendiri) asyk-masyuk berselingkuh dengan kesadaran yang penuh. Saking ngetrendnya, banyak banget istilah yang menyebutkan perselingkuhan. Mulai TTM (Teman Tapi Mesra), ATM (Abang/Adek Tapi Mesra), HTS (Hubungan Tanpa Status), atau sephia. Pertanyaannya kemudian, kenapa sih orang pada suka selingkuh. Setelah diusut-usut dan silakukan investigasi, tenyata inilah hasilnya.
- bAnGsA MaMaLiA eMaNg sUkA seLiNgkuH
berdasarkan penelitian nieh yee, Cuma 3% bangsa mamalia yang setia sama satu pasangan aja. And guess what? Manusia atau kita-kita ini enggak termasuk kedalam golongan itu. Masih belum cukup, penelitian yang lain menunjukkan factor genetis juga mempengaruhi kecenderungan kita untuk berselingkuh. Enggak dijelasin sih, kenapa factor genetic bisa berpengaruh sama kecenderungan perselingkuhan. Tapi kayaknya mulai sekarang sebelum kamu jadian mending cek dulu deh, apa dia punya keturunan gen selingkuh apa enggak!
- EnggaK biSa CuRhaT sAmA pAcaR
Ada orang yang justru ga bisa curhat sama pacarnya soal masalah-masalah yang dihadapi. Akibatnya, dia nyari orang lain buat numpahin segala uneg-unegnya. Istilahnya, jadi recycle binnyalah. Kalau yang jadi tempat curhat sesame lawan jenis sih ga’ apa-apa. Tapi, kalau beda lawan jenis? Nah, kalau yang disebut terakhir ini bisa jadi bibit perselingkuhan soalnya cuma dengan si tempat curhat ini dia bisa nyaman berkeluh kesah dan jadi dirinya sendiri. Sering curhat, sering ngobrol, sering ketemu, potensial kan buat jadi jalan perselingkuhan ???
- boSaN sAMa PacAr
Sering ketemu atau setia berbulan-bulan atau bertahun-tahun dengan satu orang saja emang bisa bikin orang bosen. Apalagi kalau pacaran sama yang satu sekolahan. Rasanya tiap hari mata kita terisolasi sama wajah yang itu-itu aja kayak pake kecemete kude gitu dech. Makanya, bakal seru kalau kacamata kudanya dilepas dan melihat “dunia luar”.
- gEmAr cAri kEseNanGaN
Enggak cowok atau cewek, yang namanya masih muda pasti dech… gairah darah mudanya lagi berada di posisi puncak. Enggak heran kalau yang namanya nyari kesenangan dan nunjukkin kalau kita bisa melakukan “lebih”, jadi tujuan utama kita. Kayaknya nich, kalo punya TTM-an ampe 10 tuh cool banget gitu loh (kate temen gw yg playboy). Berarti kita punya pesona lebih dan mampu menaklukkan banyak hati. Prinsip mereka nich, semakin banyak stok semakin enak. (klo mo setia ma gw aj, hehehe).
- PaCaR biKiN bête
Punya pacar yang ngeselin, ga’ pengertian, dan ga’ perhatian suka jadi alasan mereka yang memutuskan buat selingkuh. Pokoknya, hubungan yang ga’ nyaman dan ga’ asyk bikin pasangannya bête. Dari situlah muncul pepatah “rumput tetangga lebih hijau dari rumput
FiVe sEcReT aBouT LoVe
Tahukah Anda sejumlah fakta tentang Cinta ? Para ahli percaya, cinta itu baik. Cinta membuat Anda tetap sehat, bahagia, dan bebas kerut-kemerut di wajah. Apa lagi rahasia cinta lainnya? Berikut sepuluh fakta tentang cinta yang dapat memberi pengaruh positif kepada keluarga dan teman-teman.
1. CINTA SEPERTI COKELAT Ada beberapa alasan mengapa pengantin baru tidak pernah bosan dengan pasangannya: Cinta seperti memiliki rasa kecanduan kimiawi. Jatuh cinta merangsang pusat kenikmatan yang berada di otak dan meningkatkan produksi dopamine, zat kimia yang menentukan rasa nikmat yang menimbulkan rasa kecanduan.
Ini sama halnya dengan memakan cokelat di mana sulit bagi seseorang untuk makan hanya sepotong cokelat saja. Gairah dopamine merupakan bagian dari zat kimia yang mendorong suasana hati Anda serta meningkatkan energi dan mempertajam kemampuan untuk memfokuskan pikiran Anda pada pasangan.
Sesuatu yang baru juga merangsang dopamine. Jadi, Anda dapat meningkatkan gairah dengan mengubah posisi tempat tidur atau mengatur ulang suasana kamar tidur, mencoba posisi seks yang belum pernah dilakukan selama ini. Termasuk memesan makanan Thai bukan makanan China seperti yang selama ini Anda lakukan.
2. “INI DIA ORANGNYA!”Ini sama halnya dengan memakan cokelat di mana sulit bagi seseorang untuk makan hanya sepotong cokelat saja. Gairah dopamine merupakan bagian dari zat kimia yang mendorong suasana hati Anda serta meningkatkan energi dan mempertajam kemampuan untuk memfokuskan pikiran Anda pada pasangan.
Sesuatu yang baru juga merangsang dopamine. Jadi, Anda dapat meningkatkan gairah dengan mengubah posisi tempat tidur atau mengatur ulang suasana kamar tidur, mencoba posisi seks yang belum pernah dilakukan selama ini. Termasuk memesan makanan Thai bukan makanan China seperti yang selama ini Anda lakukan.
Apakah Anda tahu dialah orang yang tepat untuk pasangan hidup? Penelitian memperlihatkan, secara insting, melalui indra penciuman, seorang wanita dapat mengetahui pria yang tepat untuk dirinya dan bisa menjadi suami serta memberikannya keturunan.
Yang membuat Anda tertarik pada seorang pria adalah hormon pheromonenya, yaitu zat kimia yang unik yang dihasilkan oleh hormon seks. Wanita mempunyai kemampuan yang baik dalam mendeteksi pheromon selama ovulasi di mana indra penciuman sedang meningkat. Bila Anda menyukai apa yang Anda cium, estrogen dan gairah Anda pun meningkat.
3. PERNIKAHAN TAK MEMBUAT GILA Yang membuat Anda tertarik pada seorang pria adalah hormon pheromonenya, yaitu zat kimia yang unik yang dihasilkan oleh hormon seks. Wanita mempunyai kemampuan yang baik dalam mendeteksi pheromon selama ovulasi di mana indra penciuman sedang meningkat. Bila Anda menyukai apa yang Anda cium, estrogen dan gairah Anda pun meningkat.
Jangan pedulikan perkataan orang-orang bahwa perkawinan membuat pusing kepala, melelahkan, dan isinya cuma cekcok melulu. Penelitian membuktikan, menikah justru memperbaiki kesehatan mental dan mengurangi depresi.
Orang yang tidak pernah menikah justru lebih besar kemungkinannya mengalami depresi. Banyak wanita yang merasakan kepuasan dan kebahagian hubungannya dalam ikatan perkawinan. Perasaan saling memiliki membuat seseorang merasa berharga, berguna, dan hal ini jelas membuat stabil kejiwaan seseorang.
Orang yang tidak pernah menikah justru lebih besar kemungkinannya mengalami depresi. Banyak wanita yang merasakan kepuasan dan kebahagian hubungannya dalam ikatan perkawinan. Perasaan saling memiliki membuat seseorang merasa berharga, berguna, dan hal ini jelas membuat stabil kejiwaan seseorang.
4. CINTA AYAH SANGAT BERPENGARUH
Bila Anda mengatakan tidak ada yang lebih menakjubkan dibandingkan melihat seorang ayah yang menggendong bayinya atau menggandeng anak balitanya dengan penuh kasih, Anda betul. Bila seorang ayah menggandeng anaknya dengan rasa kasih, maka jelas sekali ayah tersebut mengalirkan hormon yang kuat kepada anaknya.
Hal ini dapat terlihat baik pada manusia maupun pada binatang. Tingkat testosteron, hormon agresi menurun, tetapi tingkatan hubungan hormon oksitosin dan vasopresin meningkat dan merangsang rasa kedekatan. Pelukan mengandung keuntungan biologis, mengurangi stres, sakit jantung, tekanan darah tinggi, merangsang sistem kekebalan pada mereka yang memeluk ataupun yang dipeluk.
Hal ini dapat terlihat baik pada manusia maupun pada binatang. Tingkat testosteron, hormon agresi menurun, tetapi tingkatan hubungan hormon oksitosin dan vasopresin meningkat dan merangsang rasa kedekatan. Pelukan mengandung keuntungan biologis, mengurangi stres, sakit jantung, tekanan darah tinggi, merangsang sistem kekebalan pada mereka yang memeluk ataupun yang dipeluk.
5. SEKS BIKIN AWET MUDA
Orang yang melakukan hubungan seks 4-5 kali seminggu akan tampak 10 tahun lebih muda dibanding mereka yang hanya melakukan hubungan seks 2 kali seminggu. Penelitian memperlihatkan, testosteron yang keluar pada saat orgasme membantu seorang pria mempertahankan massa ototnya. Sedangkan bagi wanita, hormon estrogen selama melakukan hubungan seks membuat rambut lebih bercahaya dan kulit lebih halus, yang merupakan ciri-ciri kemudaan.
AnTaRa CinTa dAn sUkA
Beda antara Cinta dan Suka
- Dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat dihadapan orang yang kau sukai
- Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca kaca
- Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai, engkau hanya tersenyum saja
- Dihadapan orang yang kau cintai, kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
- Dihadapan orang yang kau sukai, kata kata hanya keluar dari pikiran saja
- Jika orang yang kau cintai menangis, engkaupun akan ikut menangis disisinya
- Jika orang yang kau sukai menangis, engkau hanya menghibur saja
- Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga
- Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga
- Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai, Cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama
- Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada perasaan yang lebih mendalam.Yaitu rasa sayang…. rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah.
- Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi. Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.
Jumat, 01 Oktober 2010
Kisah perjalananku
Tahun 2004 tanggal 22 Desember, mulailah perjalananku pergi ke Batam, atau biasa orang bilang Tanah Melayu alias Kepulauan Riau, dan di waktu itu aku hijrah dengan tangan hampa dan modal tidak ada, hanya baju di badan dan uang di saku sisa ongkos naik pesawat sekitar 200 rebu, entah kemana dan dimana aku waktu itu berada, yang jelas hanya duduk terdiam di salah satu Bandara internasional di batam yang namanya Hang Nadim sekitar jam 11 siang, disitu aku hanya terduduk dan berfikir akan dibawa kemana diri ini aku langkahkan, dan siapa yang akan kami tuju di tanah melayu ini,
Pada waktu itu hanya buntu pikiran dan hilang semangat untuk bisa berfikir kemana aku akan melangkahkan kaki, hanya supir taxsi bandara yang bertanya sama diri aku sendiri dan orang pertama ngajak bicara saya, tapi aku tahu, karena pada waktu itu supir taxsi hanya menawarkan jasa angkutan untuk para penumpang yang turun dari pesawat, tapi......walau dia hanya untuk menawarkan jasa tapi aku masih tetap bersyukur masih ada orang yang mau diajak bicara, walau pada tujuannya dia bukan ingin mengajak ngobrol sama saya.
Diselah pembicaraan itu sambil menarik sisa roko yang ku bawa dari kampung, kuhisap sambil berfikir siapa tahu ada inspirasi untuk membuka pikiran supaya aku tidak duduk manis dan bengong di bandara Hang Nadim,
Sekitar 5 menit sudah aku terdiam dan merenung, akhirnya aku dapat ide dan berfikir, barulah aku ingat ada seorang teman sekampung yang sudah lama tinggal di Batam dan bisa dikatakan sudah menjadi warga Batam, dan disitulah aku mulai mencari identitas dan mencari alamat serta no Hp nya, dan akhirya dengan berbagai cara dan usaha aku, dapat juga semua yang aku butuhkan. akhir cerita, ku coba aku Tlp dia dan Alhamdulillah ternyata no nya masih aktif dan diterimalah sama dia.
Dengan rasa bangga dan senangnya aku bisa bicara dan dia masih ingat sama aku, dan bahkan dengan solidaritasnya dia mau jemput aku ke bandara, walu dia pada saat itu dia sedang jam bekerja. singkat cerita aku menunggu sekitar 2 jam akhirnya dia datang juga dengan membawa mobil carteran untuk menjemput aku, dengan bahagia aku merangkul dan memeluk dia, karena sekitar 5 tahun aku tidak ketemu sama dia, dan akhirnya aku beranjak pergi di ajak sama dia untuk meluncur ketempat kosan dia, akhir perjalana aku sampai ditempat di mana dia tinggal dan aku merasa tenang dan tidak merasa takut dan sengsara setelah mendapat seseorang yang telah sudi membantu dan mau megajak aku untuk tinggal sementara, karena aku juga banyak mendengar dari orang bahwa kalau kita pergi ke Batam bila tidak ada yang kenal akan sengsara, tapi itu tidak menutup kemungkinan bisa berakibat seperti itu,
Dan setelah aku sampai dirumah...baru aku bisa merasakan suhu dan cuaca yang aku rasakan, karena tidak sama dengan kampung halamanku, disini aku merasakan panas dan gerah pada seluruh tubuhku, walau kesemua itu yang aku rasakan aku masih bisa merasakan selonjoran ( Baringan ) di lantai sambil merasakan rasa capek dan lelah setelah seharian merasakan perjalanan antara kampung halamanku ke Batam yang begitu menyiksa badan. Dengan cerita dan cerita sambil meluruskan pinggang akhirnya aku ketiduran hingga magrib tiba,dan akhirnya aku terbangun, dan dari terbangunnya aku merasakan keanehan didiri aku, karena pikiranku merasa pusing dan linglung, dimana aku berada dan dimana aku sekarang.....,tapi tak lama aku langsung mengingatnya bahwa aku sudah berada di Batam.
Bersambung.................
Pada waktu itu hanya buntu pikiran dan hilang semangat untuk bisa berfikir kemana aku akan melangkahkan kaki, hanya supir taxsi bandara yang bertanya sama diri aku sendiri dan orang pertama ngajak bicara saya, tapi aku tahu, karena pada waktu itu supir taxsi hanya menawarkan jasa angkutan untuk para penumpang yang turun dari pesawat, tapi......walau dia hanya untuk menawarkan jasa tapi aku masih tetap bersyukur masih ada orang yang mau diajak bicara, walau pada tujuannya dia bukan ingin mengajak ngobrol sama saya.
Diselah pembicaraan itu sambil menarik sisa roko yang ku bawa dari kampung, kuhisap sambil berfikir siapa tahu ada inspirasi untuk membuka pikiran supaya aku tidak duduk manis dan bengong di bandara Hang Nadim,
Sekitar 5 menit sudah aku terdiam dan merenung, akhirnya aku dapat ide dan berfikir, barulah aku ingat ada seorang teman sekampung yang sudah lama tinggal di Batam dan bisa dikatakan sudah menjadi warga Batam, dan disitulah aku mulai mencari identitas dan mencari alamat serta no Hp nya, dan akhirya dengan berbagai cara dan usaha aku, dapat juga semua yang aku butuhkan. akhir cerita, ku coba aku Tlp dia dan Alhamdulillah ternyata no nya masih aktif dan diterimalah sama dia.
Dengan rasa bangga dan senangnya aku bisa bicara dan dia masih ingat sama aku, dan bahkan dengan solidaritasnya dia mau jemput aku ke bandara, walu dia pada saat itu dia sedang jam bekerja. singkat cerita aku menunggu sekitar 2 jam akhirnya dia datang juga dengan membawa mobil carteran untuk menjemput aku, dengan bahagia aku merangkul dan memeluk dia, karena sekitar 5 tahun aku tidak ketemu sama dia, dan akhirnya aku beranjak pergi di ajak sama dia untuk meluncur ketempat kosan dia, akhir perjalana aku sampai ditempat di mana dia tinggal dan aku merasa tenang dan tidak merasa takut dan sengsara setelah mendapat seseorang yang telah sudi membantu dan mau megajak aku untuk tinggal sementara, karena aku juga banyak mendengar dari orang bahwa kalau kita pergi ke Batam bila tidak ada yang kenal akan sengsara, tapi itu tidak menutup kemungkinan bisa berakibat seperti itu,
Dan setelah aku sampai dirumah...baru aku bisa merasakan suhu dan cuaca yang aku rasakan, karena tidak sama dengan kampung halamanku, disini aku merasakan panas dan gerah pada seluruh tubuhku, walau kesemua itu yang aku rasakan aku masih bisa merasakan selonjoran ( Baringan ) di lantai sambil merasakan rasa capek dan lelah setelah seharian merasakan perjalanan antara kampung halamanku ke Batam yang begitu menyiksa badan. Dengan cerita dan cerita sambil meluruskan pinggang akhirnya aku ketiduran hingga magrib tiba,dan akhirnya aku terbangun, dan dari terbangunnya aku merasakan keanehan didiri aku, karena pikiranku merasa pusing dan linglung, dimana aku berada dan dimana aku sekarang.....,tapi tak lama aku langsung mengingatnya bahwa aku sudah berada di Batam.
Bersambung.................
Langganan:
Postingan (Atom)