Jumat, 01 Oktober 2010

Kisah perjalananku

Tahun 2004 tanggal 22 Desember, mulailah perjalananku pergi ke Batam, atau biasa orang bilang Tanah Melayu alias Kepulauan Riau, dan di waktu itu aku hijrah dengan tangan hampa dan modal tidak ada, hanya baju di badan dan uang di saku sisa ongkos naik pesawat sekitar 200 rebu, entah kemana dan dimana aku waktu itu berada, yang jelas hanya duduk terdiam di salah satu Bandara internasional di batam yang namanya Hang Nadim sekitar jam 11 siang, disitu aku hanya terduduk dan berfikir akan dibawa kemana diri ini aku langkahkan, dan siapa yang akan kami tuju di tanah melayu ini,

Pada waktu itu hanya buntu pikiran dan hilang semangat untuk bisa berfikir kemana aku akan melangkahkan kaki, hanya supir taxsi bandara yang bertanya sama diri aku sendiri dan orang pertama ngajak bicara saya, tapi aku tahu, karena pada waktu itu supir taxsi hanya menawarkan jasa angkutan untuk para penumpang yang turun dari pesawat, tapi......walau dia hanya untuk menawarkan jasa tapi aku masih tetap bersyukur masih ada orang yang mau diajak bicara, walau pada tujuannya dia bukan ingin mengajak ngobrol sama saya.
Diselah pembicaraan itu sambil menarik sisa roko yang ku bawa dari kampung, kuhisap sambil berfikir siapa tahu ada inspirasi untuk membuka pikiran supaya aku tidak duduk manis dan bengong di bandara Hang Nadim,
Sekitar 5 menit sudah aku terdiam dan merenung, akhirnya aku dapat ide dan berfikir, barulah aku ingat ada seorang teman sekampung yang sudah lama tinggal di Batam dan bisa dikatakan sudah menjadi warga Batam, dan disitulah aku mulai mencari identitas dan mencari alamat serta no Hp nya, dan akhirya dengan berbagai cara dan usaha aku, dapat juga semua yang aku butuhkan. akhir cerita, ku coba aku Tlp dia dan Alhamdulillah ternyata no nya masih aktif dan diterimalah sama dia.
Dengan rasa bangga dan senangnya aku bisa bicara dan dia masih ingat sama aku, dan bahkan dengan solidaritasnya dia mau jemput aku ke bandara, walu dia pada saat itu dia sedang jam bekerja. singkat cerita aku menunggu sekitar 2 jam akhirnya dia datang juga dengan membawa mobil carteran untuk menjemput aku, dengan bahagia aku merangkul dan memeluk dia, karena sekitar 5 tahun aku tidak ketemu sama dia, dan akhirnya aku beranjak pergi di ajak sama dia untuk meluncur ketempat kosan dia, akhir perjalana aku sampai ditempat di mana dia tinggal dan aku merasa tenang dan tidak merasa takut dan sengsara setelah mendapat seseorang yang telah sudi membantu dan mau megajak aku untuk tinggal sementara, karena aku juga banyak mendengar dari orang bahwa kalau kita pergi ke Batam bila tidak ada yang kenal akan sengsara, tapi itu tidak menutup kemungkinan bisa berakibat seperti itu,
Dan setelah aku sampai dirumah...baru aku bisa merasakan suhu dan cuaca yang aku rasakan, karena tidak sama dengan kampung halamanku, disini aku merasakan panas dan gerah pada seluruh tubuhku, walau kesemua itu yang aku rasakan aku masih bisa merasakan selonjoran ( Baringan ) di lantai sambil merasakan rasa capek dan lelah setelah seharian merasakan perjalanan antara kampung halamanku ke Batam yang begitu menyiksa badan. Dengan cerita dan cerita sambil meluruskan pinggang akhirnya aku ketiduran hingga magrib tiba,dan akhirnya aku terbangun, dan dari terbangunnya aku merasakan keanehan didiri aku, karena pikiranku merasa pusing dan linglung, dimana aku berada dan dimana aku sekarang.....,tapi tak lama aku langsung mengingatnya bahwa aku sudah berada di Batam.
Bersambung.................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar